Chitika.com

Senin, 31 Januari 2011

Atlantis benua yang hilang

Dalam bukunya Plato.(9500 SM)
Timaeus

Timaeus dimulai dengan pembukaan, diikuti dengan catatan pembuatan dan struktur alam semesta dan peradaban kuno. Dalam bagian pembukaan, Socrates merenungkan mengenai komunitas yang sempurna, yang dideskripsikan dalam Republic karya Plato, dan berpikir apakah ia dan tamunya dapat mengingat sebuah cerita yang mencontohkan peradaban seperti itu.Pada buku Timaeus, Plato berkisah:
Di hadapan Selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya, di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan, Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut, negara besar yang melampaui peradaban tinggi, lenyap dalam semalam.


Critias.
Critias menyebut kisah yang diduga sejarah yang akan memberikan contoh sempurna, dan diikuti dengan deskripsi Atlantis. Dalam catatannya, Athena kuno mewakili "komunitas sempurna" dan Atlantis adalah musuhnya, mewakili ciri sempurna sangat antitesis yang dideskripsikan dalam Republic. Critias mengklaim bahwa catatannya mengenai Athena kuno dan Atlantis berhaluan dari kunjungan ke Mesir oleh penyair Athena, Solon pada abad ke-6 SM. Di Mesir, Solon bertemu pendeta dari Sais, yang menerjemahkan sejarah Athena kuno dan Atlantis, dicatat pada papiri di heroglif Mesir, menjadi bahasa Yunani. Menurut Plutarch, Solon bertemu dengan "Psenophis Heliopolis, dan Sonchis Saite, yang paling dipelajari dari semua pendeta" (Kehidupan Solon). Karena jarak 500 tahun lebih antara Plutarch dan peristiwa yang bersifat sebagai alasan atau dalih, dan karena informasi ini tidak ada pada Timaeus dan Critias, identifikasi ini dipertanyakan.



Tanah Atlantis


“Poseidon lalu memecahkan tanah di sekitar bukit tempat tinggal Cleito sehingga bukit itu terpisah dari dataran lain. Bukit itu sekarang dikelilingi oleh laut yang berbentuk lingkaran. Poseidon membuat dua bagian daratan seperti ini sehingga jumlahnya menjadi dua daratan yang dikelilingi tiga wilayah perairan.” (Critias)
Add caption
“Masing-masing daratan memiliki sirkumferen yang berjarak sama dari tengah pulau tersebut. Jadi tidak ada satu orang dan satu kapalpun yang dapat mencapai pulau itu. Poseidon lalu membuat dua mata air di tengah-tengah pulau, satu air hangat dan satu lagi air dingin. ia juga membuat berbagai macam makanan muncul dari tanah yang subur.” (Critias)
Menurut Prof.Arysio Nunes dos Santos dalam Bukunya.
Atlantis, The Lost Continent Finally Found
Plato (9500 SM) Menyatakan bahwa puluhan ribu tahun lalu terjadi
berbagai letusan gunung berapi secara serentak, menimbulkan gempa,
pencairan es, dan banjir. Peristiwa itu mengakibatkan sebagian
permukaan bumi tenggelam. Bagian itulah yang disebutnya benua yang
hilang atau Atlantis.

Teori Plato menerangkan bahwa Atlantis merupakan benua yang hilang akibat letusan gunung berapi yang secara bersamaan meletus. Pada masa itu sebagian besar bagian dunia masih diliput oleh lapisan-lapisan es (era Pleistocene) . Dengan meletusnya berpuluh-puluh gunung berapi secara bersamaan yang sebagian besar terletak di wilayah Indonesia (dulu) itu, maka tenggelamlah sebagian benua dan diliput oleh air asal dari es yang mencair. Di antaranya letusan gunung Meru di India Selatan dan gunung Semeru/Sumeru/ Mahameru di Jawa Timur. Lalu letusan gunung berapi di Sumatera yang membentuk Danau Toba dengan pulau Somasir, yang merupakan puncak gunung yang meletus pada sat itu. Letusan yang paling dahsyat di kemudian hari adalah gunung Krakatau (Krakatoa) yang memecah bagian Sumatera,Jawa menjadi selat sunda,dan gunung api purba di perairan Flores yang memecahkan Bali dengan Lombok,Flores.

Manusia Hobbit Flores (9000-12500 SM)
Temuan Homo Floresiensis di Liang Bua menunjukan bahwa peradaban purba dan Atlantis berhubungan erat dengan bersatunya antar pulau di Nusantara.Walau kepulauan Flores purba tidak menyatu dengan Asia.Namun demikian kepulauan itu sama-sama terpisah karena adanya letusan gunung berapi dahulu kala.

Dalam sejumlah bahasa,Atlantis berasal dari bahasa Sanskrit Atala, yang berarti surga atau menara peninjauan (watch tower), Atalaia (Potugis), Atalaya (Spanyol). Plato menegaskan bahwa wilayah Atlantis pada saat itu merupakan pusat dari peradaban dunia dalam bentuk budaya, kekayaan alam, ilmu/teknologi, dan lain-lainnya. Plato menetapkan bahwa letak
Atlantis itu di Samudera Atlantik sekarang. Pada masanya, ia bersikukuh bahwa bumi ini datar dan dikelilingi oleh satu samudera (ocean) secara menyeluruh.

Ocean berasal dari kata Sanskrit ashayana yang berarti mengelilingi secara menyeluruh. Pendapat itu kemudian ditentang oleh ahli-ahli di kemudian hari seperti Copernicus, Galilei-Galileo, Einstein, dan Stephen Hawking.

Penelitian militer Amerika Serikat di wilayah Atlantik terbukti tidak berhasil menemukan bekas-bekas benua yang hilang itu. Oleh karena itu tidaklah semata-mata ada peribahasa yang berkata, ”Amicus Plato, sed magis amica veritas.” Artinya,”Saya senang kepada Plato tetapi saya lebih senang kepada kebenaran.”

Namun, ada beberapa keterangan masa kini bahwa lokasi benua yang tenggelam itu adalah Atlantis dan dipastikan sebagai wilayah Republik Indonesia. Kedua, jumlah atau panjangnya mata rantai gunung berapi di Indonesia. Di antaranya ialah Kerinci, Talang, Krakatoa, Malabar, Galunggung, Pangrango, Merapi, Merbabu, Semeru, Bromo, Agung, Rinjani. Sebagian dari gunung itu telah atau sedang aktif kembali.

Teori lain soal semburan lumpur akibat letusan gunung berapi yang abunya tercampur air laut menjadi lumpur. Endapan lumpur di laut ini kemudian meresap ke dalam tanah di daratan. Lumpur panas ini tercampur dengan gas-gas alam yang merupakan impossible barrier of mud (hambatan lumpur yang tidak bisa dilalui), atau in navigable (tidak dapat dilalui),
tidak bisa ditembus atau dimasuki. Dalam kasus di Sidoarjo, pernah dilakukan remote sensing, penginderaan jauh, yang menunjukkan adanya sistim kanalisasi di wilayah tersebut. Ada kemungkinan kanalisasi itu bekas penyaluran semburan lumpur panas dari masa yang lampau.

Bahwa Indonesia adalah wilayah yang dianggap sebagai ahli waris Atlantis, tentu harus membuat kita bersyukur. Membuat kita tidak rendah diri di dalam pergaulan internasional, sebab Atlantis pada masanya ialah pusat peradaban dunia. Namun sebagai wilayah yang rawan bencana, sebagaimana telah dialami oleh Atlantis itu, sudah saatnya kita belajar dari sejarah dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan mutakhir untuk dapat mengatasinya.

Crop Circle Jejak UFO yang masih misteri dunia.  

Pola yang diduga Crop Circle terbentuk di sebuah persawahan di dusun Krasakan, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta .Adalagi yang di Bantul ataupun Magelang.
Jejak UFO - Sebuah Lingkaran berpola  unik muncul di Kecamatan Berbah, Sleman, Yogyakarta. Berdiameter sekitar 35-70 meter. Lingkaran berpola geometris itu memiliki ornamen lingkaran kecil di tengah, bentuk segitiga lalu lingkaran besar hingga lingkaran paling besar. Salah satu Fenomena alam atau misteri tak terpecahkan,bisa jadi buatan orang iseng atau pesan dari makluk lain (alien).....???.Inilah crop circle atau pola geometris yang dipercaya kehadiran UFO (Undidentified Flying Object). Fenomena munculnya Crop Circle bikin geger desa Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta. Setelah ditelusuri crop circle ini ternyata bukan yang pertama kalinya terjadi di Indonesia dan Asia Tenggara. 
Menurut Sejarawan (????),UFO (Unidentified Flying Object),di percaya sebagai keturunan orang-orang bangsa Sumerian yang sudah maju dalam teknologi ke dirgantaraan dan transportasi udara modern (transportasi antar galaksi) dengan pencapaian lebih maju dari saat ini,Bangsa sumerian yang cinta damai,di serang oleh Bangsa tetangganya Atlantis yang juga sudah maju dalam teknologi kemiliteran sehingga  kalah perang dengan pasukan Atlantis.Dan dahulu ber migrasi ke planet di luar tata surya galaksi Bimasakti,tapi hanya sebagian kecil yang meyakininya. Sayang kemajuan itu dibarengngi dengan korupsi dan keserakahan penduduk negeri Atlantis yang sudah mulai mrosot moralnya sehingga terjadi bencana besar seperti jamanya Nabi Nuh AS. Airbah melanda dan menengelamkan negeri Atlantis dan sekitarnya , sehingga banyak yang tidak tahu,kalo mereka itu berkunjung ke bumi untuk menengok peradapan yang di tinggalkan. (Alien).
Bila dilihat dari pola dan ciri crop circle di Sleman, di yakin itu adalah asli. Cara melihatnya, ciri crop circle yang asli, batang tanamannya merunduk dan tidak patah. "Tapi yang pasti itu adalah pesan dari 'mereka' (Alien:Anak leluhur sumerian),".
Sampai saat ini ada ribuan crop circle di dunia, tiap tahun pasti ada yang muncul di berbagai negara. Di Indonesia sendiri baru dua kali. Dari ribuan crop circle tidak ada satu pun pola yang sama. "Apa pesannya dan maksud pola itu sampai sekarang masih misterius, belum terpecahkan," Semoga saja mereka datang dengan damai bukan dendam..The And.   

Proogo.blogspot.com. 

tvOne WebNews - RSS Feed

Video